Sistem Irigasi Tetes Otomatis Penyiraman Tanaman Menjadi Praktis

25 Mei 2021 - Kategori Blog

sistem irigasi tetes otomatis

Sistem irigasi tetes otomatis banyak yang belum tahu mengenai sistem irigasi tetes ini, Blitar jawa timur merupakan kota dimana petani banyak yang menggunakan sistem irigasi tetes ini.
Salah satunya yang di terapkan pemuda asal Kota Blitar Kecamatan Talun Desa Gogolatar inisial Mas Adi dengan bermodalkan pengalaman dari internet mengembangkan sistem irigasi tetes otomatis yang langsung terintregasi dengan smartphone.

Awal mula muncul ide ini adalah tujuan utama memnfaatkan lahan yang tidak terbengkalai di samping rumah, sebenarnya kota Blitar sendiri secara alam sangat kaya lahan pertanian dan tanah yang subur, namun beberapa bagian wilayah tanah tidak bisa tanami karena minimnya air untuk irigasi pertanian, alhasil petani harus menunggu musim hujan atau  biasa masyarakat jawa menyebutnya “musem rendeng” dari sini muncul ide menggunakan irigasi tetes, karena cara ini cukup efisien untuk lebih menghemat air, karena sistem irigasi tetes bekerja langsung menetes di bagian akar tanaman, jadi tidak membuang air terlalu banyak

 

Selain itu sistem irigasi tetes juga bisa di terapkan untuk menanam sayuran di ladang yang tandus asal masih ada sumber air dan listrik, lahan bisa di gunakan untuk bercocok tanaman
Seperti yang di terapkan Mas Adi memanfaatkan lahan di sekitar rumah untuk menanam sayuran seperti cabai, sawi, dan juga sayuran hortikultura lainya.
“Sekarang banyak yang meneliti mengenai unsur pupuk, dan juga bibit tanaman namun saya lebih memilih meneliti irigasi lahan bagaimana agar bisa di terapkan di seluruh lahan yang minim air, karena tumbuhan bisa hidup dengan maksimal jika kebutuhan airnya cukup” sebutnya.
Sistem Irigasi Tetes Otomatis Penyiraman Tanaman Menjadi Praktis

Irigasi tetes Otomatis

Untuk luas lahan sekitar 500 m2, Adi mengaku mengeluarkan modal untuk pengolahan lahan dan juga perlengkapan irigasi sekitar Rp.8 juta termasuk dengan membeli pupuk kompos, polybag dan juga alat irigasi tetes otomatis

Pada dasarnya sistem ini air dri sumur bor di pompa kemudian di tampung di toren ( tandon air ) kemudian di pompa lagi di alirkan ke lahan melalui media selang irigasi yang sudah di beri jalur sesuai dengan jarak tanaman. cara seperti Fertigasi adalah mengalirkan air menggunakan selang pada sistem irigasi tetes yang di iringi dengan pemberian pupuk.

Dari awal jualan online yang di menjadi profesinya selama beberapa tahun ini, tentu membawa Mas Adi melek akan teknologi, dengan melihat peluang yang bisa di terapkan di rumah, menjadikan pertanian sebagai langkah awal untuk membuka lapangan pekerjaan baru ” Jika musim wabah seperti ini perekonomian sulit tindakan yang tepat kembalilah ke Alam” sebutnya.

Dari ilmu yang di pelajari dari internet seperti Youtube, Facebook, dan Google mulailah menerapkan ilmunya dengan membersihkan kebun samping rumahnya dengan mengelola lahan dengan meratakan tanah, kemudian deberinya terpal Weedmat agar gulma tidak tumbuh liar di lahan, dan juga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman, yang di terapkan ini adalah sistem polybag, jadi menanam di dalam polybag.

” Kelebihan sistem irigasi tetes ini hemat air namun juga perlu investasi dengan biaya yang lumayan merogoh kantong untuk membelinya, namun cara ini lebih hemat dari segi tenaga kerja dan juga efisiensi pekerjaan. ada juga selang yang lebih murah yaitu selang drip plastik ini lebih murah namun hanya untuk pemakaian beberapa musim panen, beda dengan selang irigasi drip import yang lebih lama jangka pemakainya sampai 5-6 tahun” sebutnya.

Melek Teknologi

Sebenarnya cara irigasi yang sudah lebih berkembang dulu adalah di negara Israel sistem irigasi sudah menggunakan komputerisasi, semua sudah di kerjakan dengan sistem otomatis yang di operasikan menggunakan satu komputer irigasi. Adi mencari cara agar agar menggunakan teknologi untuk irigasi tetes otomatis yang bisa di kerjakan menggunakan smartphone saja.

Adi membeli alat yang bisa mematikan dan menghidupkan pompa yang bisa terintregasi dengan internet, alat ini dinamakan Bardi  sangat sesuai dengan smartphone pintar jaman now, di mana kita mematikan dan menghidupkan peralatan elektronik yang sudah di konfigurasi dengan aplikasi.

Dengan aplikasi Adi sudah bisa memantau perkembangan tanaman, di tambah lagi sistem Venturi untuk mengatur pupuk, dengan mudah irigasi beriringan dengan pemupukan tinggal klik ON dan OFF kemudian membuat timmer sesuai waktu yang ditentukan.

” Irigasi tetes otomatis saya lakukan siram tanam 2 kali sehari padi dan sore hari waktu yang di butuhkan cukup 10 menit, jika tanaman sudah beranjak hampir pane, irigasi dilakukan dengan menambah waktu sekitar 20 menit. Bila hasil panen bagus tahun depan saya akan mencari lahan lagi untuk di kontrak, ” ujarnya.

Sistem irigasi tetes otomatis juga harus di kontrol dengan rinci, Menggabungkan mesin  dan teknologi yang di gabungkan dengan aplikasi android, Dengan cara ini petani dapat mengukur dan mendeteksi dari dini mengenai komponen komponen yang di gunakan dalam sistem pertanian modern.

Prinsip sistem irigasi tetes adalah meneteskan air di bagian akar. Namun di balik itu ada banyak sekali jenis selang irigasi tetes jika, jika pembaca ingin meniru konsep ini jangan sampai salah pilih salang kalau bisa tanyakan dulu kepada kami dengan menghubungi kontak di bawah.

Link Pembahasan Sebelumya, jangan liwatkan infonya :
Blog kami : https://sumberplastik.co.id/blog/

Customer Service :

– 08563179890 ( cs1 )
– 082143578739 ( cs2 )

, , , , , , , ,

 
Chat Kami Di Whatsapp