Cara Menanam Bawang Merah Tuk Tuk Agar Hasil Melimpah

23 April 2019 - Kategori Blog

Menanam Bawang merah sudah lama di budidaya kan oleh petani di indonesia, budidaya bawang merah telah menyebar luas di seluruh provinsi di indonesia. populasi tanaman bawang merah sangat banyak di gemari petani di indonesia kontribusi petani cukup tinggi di suatu wilayah.

Banyak petani yang sudah praktek menanam bawang merah namun banyak kendala di lapangan terutama dari segi teknis budidaya. Perlunya perhatian khusus dan pengalaman yang memadai untuk dapatkan hasil panen yang melimpah, Jika Anda sudah menguasai cara teknis menanam bawang merah musim hujan pun tidak akan menjadi kendala.

Kita bahas di artikel ini untuk akan kita bahas mengenai cara teknis budidaya bawang merah untuk hasil melimpah.

 

1 . Pemilihan Benih Bawang Merah

Perlu di perhatikan ya sobat dalam memilih benih bawang merah pilih benih bawang merah yang berkualitas dan sudah terjamin baik. benih bawang merah yang bagus benih yang di panen tua, Antara 80 – 100 hari

Selanjutnya benih bawang merah yang baik setidaknya telah disimpan selama 2-3 bulan. Ukuran benih sekitar 1,5-2 cm dengan bentuk yang bagus, tidak cacat dan berwarna merah tua mengkilap. Kebutuhan benih bawang merah berkisar 1,4 – 2,5 ton, tergantung dari varietas, ukuran  benih serta jarak tanam yang dipakai.

Sobat juga Bisa memakai benih Bawang merah Tuk Tuk super yang sudah terjamin berkualitas dari segi panen

silakan cari di website kami sumber plastik.co.id 

Lanjut ke langkah berikutnya ya..!!

2. Pengolahan Tanah

Bajak lahan dengan kedalaman sekitar 20 cm. Kemudian buatlah gulutan dengan tinggi ± 50 cm, lebar ± 100 cm dan jarak antar bedeng ± 50 cm. Setelah bedengan jadi tabur pupuk kandang diatasnya sebanyak 10-20 ton per hektar dan tabur dolomite sebanyak ± 1 ton per hektar (tergantung ph tanah) lalu semprot dengan GDM Black BOS dengan dosis 1 gelas air mineral per tangki. Terakhir tutup bedengan tersebut dengna mulsa plastik.

Fungsi aplikasi Black BOS adalah untuk meningkatkan kualitas tanah, menghilangkan penyakit tular tanah (jamur & bakteri pathogen), mempercepat proses pengomposan dalam tanah, meremediasi residu kimia dan logam berat di tanah sehingga pori-pori tanah menjadi terbuka serta tanah menjadi sangat gembur dan subur.

 

3. Jarak tanam bawang merah

Sebelum penanaman bibit bawang merah, sebaiknya rendam umbi bawang merah selama 15-30 menit dengan mengunakan pupuk organik cair GDM spesialis tanaman pangan sayur yang bertujuan untuk menghilangkan penyakit tular benih (Jamur & bakteri pathogen yang menginfeksi umbi), serta mempercepat pertumbuhan umbi bawang.

Hal ini dikarenakan bakteri yang terkandung dalam pupuk organik cair GDM menghasilkan antibiotik untuk menekan pertumbuhan jamur & bakteri pathogen serta menghasilkan phytohormones yang berfungsi sebagai Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) sehingga pertumbuhan bawang merah akan lebih cepat dan serempak. Kemudian tanam umbi bawang merah rata dengan tanah dan setelah 7 hari sampai 10 hari setelah tanam bibit yang normal akan tumbuh merata.

4 . Perawatan Bawang Merah

Penyiraman pada budidaya bawang merah hendaknya dilakukan sehari dua kali setiap pagi dan sore. Setidaknya hingga tanaman berumur 10 hari. Setelah itu, frekuensi penyiraman bisa dikurangi hingga satu hari sekali.

Pemupukan susulan diberikan setelah tanaman bawang merah berumur 2 minggu. Jenis pupuk terdiri dari campuran urea, ZA, dan KCl yang diaduk rata. Komposisi masing-masing pupuk sebanyak 93 kg, 200 kg dan 112 kg untuk setiap hektarnya. Pemupukan susulan selanjutnya diberikan pada minggu ke-5 dengan komposisi urea, ZA, KCl sebanyak 47 kg, 100 kg, 56 kg per hektar. Pemupukan diberikan dengan membuat garitan disamping tanaman.

Penyiangan gulma biasanya dilakukan sebanyak dua kali dalam satu musim tanam. Untuk menghemat biaya, lakukan penyiangan bersamaan dengan pemberian pupuk susulan. Namun apabila serangan gulma menghebat, segera lakukan penyiangan tanpa menunggu pemberian pupuk susulan.

5. Pengendalian Hama

Budidaya bawang merah mempunyai banyak jenis hama dan penyakit. Namun yang paling sering menyerang di sentra-sentra produksi adalah hama ulat dan penyakit layu.

Hama ulat (Spodoptera sp.) menyerang daun, gejalanya terlihat bercak putih pada daun. Bila daun diteropong terlihat seperti gigitan ulat. Hama ini ditanggulangi dengan pemungutan manual, ulat dan telur diambil untuk dimusnahkan. Bisa juga dengan menggunakan feromon sex perangkap, gunakan sebanyak 40 buah per hektar. Bila serangan menghebat, kerusakan lebih dari 5% per rumpun daun, semprot dengan insektisida yang berbahan aktif klorfirifos.

Penyakit layu fusarium, disebabkan oleh cendawan. Gejalanya daun menguning dan seperti terpilin. Bagian pangkal batang membusuk. Penanganannya dengan mencabut tanaman yang mati kemudian membakarnya. Penyemprotan bisa menggunakan fungsidia.

6.Panen Bawang Merah

Ciri-ciri budidaya bawang merah siap panen apabila 60-70% daun sudah mulai rebah. Atau, lakukan pemeriksaan umbi secara acak. Khusus untuk pembenihan umbi, tingkat kerebahan harus mencapai lebih dari 90%.

Budidaya bawang merah biasanya sudah bisa dipanen setelah 55-70 hari sejak tanam. Produktivitas bawang merah dangat bervariasi tergantung dari kondisi lahan, iklim, cuaca dan varietas. Di Indonesia, produktivitas budidaya bawang merah berkisar 3-12 ton per hektar dengan rata-rata nasional 9,47 ton per hektar.

Umbi bawang merah yang telah dipanen harus dikeringkan terlebih dahulu. Penjemuran penjemuran bisa berlangsung hingga 7-14 hari. Pembalikan dilakuan setiap 2-3 hari. Bawang yang telah kering, kadar air 85%, siap untuk disimpan atau dipasarkan.

sumber: alamtani.com, gdmorganic.com

, , , , , , , ,

 
Chat Kami Di Whatsapp